Text
Optimalisasi Penduduk Usia Produktif di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Transisi demografis, penurunan tingkat kelahiran dan kematian dari tingkat yang tinggi ke tingkat yang rendah, bervariasi antarprovinsi di Indonesia. Tingkat kelahiran dan kematian cenderung sudah mencapai tingkat yang rendah di provinsi-provinsi dim ana pembangunan lebih maju dan program keluarga berencana nasional terlebih dahulu diimplementasikan, seperti di DKI Jakarta, D.I. Yogyakarta dan Provinsi Jawa Timur. Di provinsi-provinsi dimana pembangunan lebih tertinggal dan program keluarga berencana nasional dilaksanakan kemudian, tingkat kelahiran dan kematian relatif lebih tinggi, termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dengan tingkat kelahiran yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kelahiran di provinsi-provinsi lain di Indonesia, jendela kesempatan demografis untuk menuai bonus demografis berupa percepatan pencapaian pembangunan, yang disebabkan oleh penurunan persentase penduduk usia muda (0-14 tahun), masih akan berlangsung hingga tahun 2035 di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pengelolaan yang cerdas dan tepat terhadap penduduk usia produktif yang jumlahnya sedang meningkat merupakan salah satu faktor kunci pemanfaatan jendela kesempatan demografis untuk menuai bonus demografis yang lebih besar di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Oleh karena itu, dalam tulisan ini dikaji tentang situasi dan permasalahan kependudukan, keluarga berencana dan ketenagakeijaan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hasil kajian berupa identifikasi strategi dan kebijakan pengelolaan kependudukan, keluarga berencana dan penduduk usia produktif untuk menuai bonus demografis di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Tidak tersedia versi lain